Minggu, 23 Desember 2018

Data Sementara Korban Tsunami di Lampung Selatan


Lampung Selatan - Bencana pasangnya air laut yang diduga tsunami pada hari Sabtu (22/12/2018) sekira pukul 21.15 wib di Pesisir pantai Rajabasa, dengan ketinggian air laut sekitar meter. Membuat panik warga masyarakat yang sedang berada di dekat lokasi dan berhamburan untuk menyelamatkan diri sehingga mengakibatkan warga masyarakat yang sedang mengendarai kendaraan ada yang terluka karena bertabrakan saat menyelamatkan diri.

Selain itu terseretnya beberapa perahu milik nelayan yang berada di pinggir pantai ke arah jalan, tergulingnya kendaraan roda empat yang berada di pinggir jalan. Tiang listrik di dermaga bom roboh.

Untuk sementara jalan yang akan mengarah ke pantai pesisir tidak dapat dilalui dengan roda 4. Saat ini yang berada di dermaga bom dan yang rumahnya berada di pinggir pantai telah mengungsi lokasi yang lebih tinggi. Petugas dari Basarnas, Polri, TNI demgan dibantu ormas FPI telah melakukan evakuasi dan dilasang police line oleh Sat reskrim jalan menuju ke dermaga bom agar tidak ada lagi warga yang masuk ke lokasi.

Dari data yang diterima korban meninggal dunia sebagai berikut :

1. NN, 4 th
2. muhamad rayan haidar, umu 1, 5 tahun alamat Bandar agung Lamteng
3.Tirta, 60 tahun, alamat Kalianda bawah
4. Rindu, 5 tahun alamat karet kelurahan kalianda
5. Uul, Sinar Laut
6. Rahayu Anggraini, 17 Tahun, Kunjir

Sedangkan korban luka-luka sebanyak 76 orang. Antara lain :

1.Kasir, 62 tahun, alamat Kalianda bawah
2.Dira 15 tahun alamat way urang kalianda
3.Rano, 23 tahun alamat cina girang kalianda
4.Ali, 84 tahun alamat Sukajadi Kalianda
5.Robi,12 tahun alamat Way urang kalianda
6.Riski Palentino, 17 tahun Palas
7. Arif kardan, 27 tahun, alamat karet kel.kalaianda
8.Rendi oktafiansya,17 tahun, alamat kalianda
9.Apriadi, 33 tahun, alamat way urang
10. Fater dapianda, 2 tahun alamat gunung madu Lamteng
11.Puspasari 32 tahun, alamat karet kel. Way urang
12.sahyan, 45 tahun alamat korpri way urang kalianda
13.Sindi, 17 tahun alamat kalianda
14.Rayani, 42 tahun, alamat way urang kalianda
15. Robiati, 35 tahun alamat kalianda
16. Kasim, 43 tahun alamat kopri kalianda
17. Riski , 15 tahun alamat kalianda
18. Rido 16 tahun, Kalianda
19. Elen, 15 tahun alamat Kedaton balam
20. Sarifudin, 42 tahun alamat Kalianda
21. Sulistiani, 37 tahun alamat Lamteng
22. Sunayo, 60 tahun alamat kalianda
23. Arif 19 tahun alamat balam
24. Kholilah, 42 tahun alamat Kalianda
25. Nurmalasari, 27 Tahun, Kalianda bawah
26. Muhaimi, 32 Tahun, Gunung Madu Lamteng
27. Mukid, 6 Tahun, Bandar Lampung
28. Kusuma Handayani, 46 Tahun, Balam
29. Mardiyanto, 30 Tahun, Korpri
30. Salsabila, 9 Tahun, Gunung Madu
31. Siti Jubaidah, 32 Tahun, Gunung Madu
32. Arsania, 2 Tahun, Gunung Madu
33. Elya Roza, 41 Tahun, Kedaton Balam
34. Mustama Tanjung, 50 Tahun, Tanjung Karang
35. Mipita, 20 Tahun, Tanjung Karang
36. M.Arip, 17 Tahun, Balam
37. Septiana , 30 Tahun, Lamteng
38. Resti, 19 Tahun, Balam
39. M.Lutfi, 31 Tahun, Gunung Madu
40. Rina Biarti, 24 Tahun, Gunung Madu
41. Robert, 38 Tahun, Gunung Madu
42. Titi, 39 Tahun, Gunung Madu
43. Asiahfantri, 45 Tahun, Balam
44. Suratno, 46 Tahun, Balam
45. Rudi Haryanto, 38 Tahun, Gunung Madu
46. Rustam, 35 Tahun, Merak Belantung
47. Tutut, 29 Tahun, TBB
48. Aurel, 8 Tahun, TBB
49 Jafarnun, 18 Tahun, Balam
50. Nimasari, 17 Tahun, Balam
51. Andi, 17 Tahun, Balam
52. Wildani, 12 Tahun, Balam
53. Deni Damar, 22 Tahun, Metro
54. Amza, 28 Tahun, Palembang
55. Anjar, 23 Tahun, Palembang
56. Zaki Alamsyah, 18 Tahun, Balam
57. Firzun, 18 Tahun, Liwa
58. Steven, GGI
59. Okta Sanjaya, 29 Tahun
60. Rifki, 24 Tahun, Palembang
61. Jefri, 29 Tahun, Palembang
62. Berlian, 18 Tahun, Pramuka Balam
63. Vildani, 17 Tahun, Balam
64. Pasga Pratama, 18 Tahun, Balam
65. Rio Pratama, 17 Tahun, Balam
66. M.Lutfi, 17 Tahun, Balam
67. Tubagus Rio, 17 Tahun, Merbau Mataram
68. Iqbal Sanjaya, 17 Tahun, Tanjung Duren
69. Iqbal Perdana, 17 Tahun, Tanjung Duren
70. Ali, 73 Tahun
71. Rita Oktaviani, 12 Tahun, Way Lubu
72. Nuryati, 34 Tahun, Gusung
73. Aminudin, 67 Tahun, Gusung
74. Paktur, 25 Tahun, Kunjir
75. Silvani, 6 Tahun, Kunjir
76. Ica Iyung, 18 Tahun, Kunjir

Korban meninggal dan luka-luka kemungkinan akan bertambah, mengingat menurut keterangan warga yang selamat masih ada beberapa keluarga mereka yang belum ditemukan.

Untuk kerugian matrial belum dapat ditafsir. Saat ini kondisi air laut telah kembali normal namun masih terdapat kepanikan dari warga masyarakat.

Sekedar catatan, air pasang termonitor di sepanjang pesisir pantai kalianda sampai dengab raja basa dan lokasi pantai ketibung. Kerusakan rumah pada umumnya rumah yang berlokasi di pinggir pantai. (Dav)

Kamis, 20 Desember 2018

Menggali Potensi Pekon Melalui Pemberdayaan LPM

Pringsewu -  Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), Pekon Sukoharum, Kecamatan Adiluwih Kabupaten Pringsewu, di aula Pekon Sukoharum, Jumat, (21/12 /2018).

Acara yang di hadiri Oleh Pemateri Utama Atmi Saptarini, SE, MM dosen STIE Muhammadiyah Pringsewu tentang SDM, Pemateri Kedua Wagiman, SE (FOKAL STIE Muhammadiyah Pringsewu) tentang ekonomi potensi pekon, Kepala Pekon Ridwan, Pengurus Bumdes, Aparatur Pekon, serta lembaga Masyarakat yang ada di Pekon setempat.

Ridwan Kepala Pekon Sukoharum dalam sambutannya,  menginginkan sinergi dengan banyak elemen salah satunya STIE Muhammadiyah Pringsewu untuk dapat mengelola potensi Pekon dengan tepat guna dan tepat sasaran. Diharapkan, peran dan fungsi LPM tidak lagi dikerdilkan oleh pihak-pihak yang berkepentingan tertentu.

Ridwan menjelaskan, LPM sebagai mitra pemerintah mempunyai peran penting dalam memajukan desa. LPM juga berperan dalam membantu desa untuk membuat program pembangunan serta membantu penataan administrasi umum pedesaan. Lembaga yang sudah puluhan tahun berkiprah di pedesaan berupaya membuat program agar dana yang didapat menjadi tepat sasaran dan tepat guna sehingga meningkatkan kesejahteraan.

“Saat ini malah muncul pendamping-pendamping desa, yang dibentuk atas pertimbangan politik. Untuk soal desa, yang lebih mengerti adalah orang LPM, dibanding pendamping desa. Tapi pendamping desa digaji. Saya tidak ingin ada rasa persaingan dan tidak masalah jika seandainya saja lembaga baru itu bisa bersinergi di desa terkait,” ujarnya.

 Atmi Saptarini selaku pemateri
“Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 2018" Lembaga Kemasyarakatan Desa yang selanjutnya disingkat LKD adalah wadah partisipasi masyarakat, sebagai mitra Pemerintah Desa, ikut serta dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan, serta meningkatkan pelayanan masyarakat Desa.

Pembentukan Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD) dilakukan atas prakarsa Pemerintah Desa dan masyarakat. LPM itu adalah tokoh masyarakat yang dipilih, yang bertempat tinggal di desa itu dan sangat paham potensi desanya,” ungkapnya.

Di tambah lagi oleh Wagiman selaku pemateri tentang pentingnya melakukan pemberdayaan terhadap Pekon tentu tidak terlepas dari segala potensi yang dimiliki masing-masing pekon. Selain untuk tempat tinggal, Pekon juga dapat dijadikan sebagai sumber pendapatan dengan memperhatikan karakteristik keunggulan pekon tersebut. Oleh karena itu, segala potensi dari pekon sebenarnya dapat digali searif mungkin agar memberi banyak manfaat bagi masyarakat pekon, ungkapnya.

Wagiman menambahkan untuk memperkenalkan pekon sebagai salah satu potensi wisata sebenarnya dapat dilakukan melalui ajang promosi. Ketika pekon dikelola melalui strategi promosi yang tepat dan optimal tentu segala potensi pekon/desa akan dapat diketahui oleh masyarakat luas. Implikasinya, Pekon akan banyak dikunjungi oleh wisatawan dan pendatang untuk menikmati potensi wisata yang dimiliki oleh masing-masing pekon. Selanjutnya, masyarakat desa dapat mengembangkan potensi wisata lainnya sehingga dapat membuka lapangan kerja secara luas.

"Potensi wisata yang dimiliki oleh setiap desa tentunya menjadi peluang yang cukup besar bagi kemajuan desa. Hal ini dikarenakan atensi pendatang luar atau wisatawan cukup tinggi terhadap potensi pariwisata yang berbasis alam"

Setidaknya jika potensi wisata di desa maju maka masyarakat setempat juga dapat meningkat kesejahteraannya. Di sisi lain, potensi terhadap hasil alam juga patut untuk disebarluaskan atau dipromosikan.  Selain itu, masyarakat pekon juga harus siap untuk mengelola kekayaan alam agar berdampak pada peningkatkan ekonomi kerakyatan. Strategi pengelolaan potensi pekon perlu dipikirkan secara matang agar dapat segera direalisasikan, tutupnya. (Dav)

Selasa, 18 Desember 2018

Monitoring Program Gerakan Membangun Desa Sai Bumi Ruwa Jurai (Gerbang Desa saburai) di Pekon Sukoharjo 4

Sukoharjo Sk Kegiatan Monitoring Program Gerakan Membangun Desa Sai Bumi Ruwa Jurai (Gerbang Desa saburai) di Pekon Sukoharjo 4 Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu, merupakan gerakan yang dilakukan dari, oleh, dan untuk masyarakat di Wilayah setempat.

Kasmini, SE Kabid Pemberdayaan dinas PMP Pringsewu, saat di wawancarai wartawan diruang kerjanya, Selasa, (18/12 /2018) mengatakan Program ini secara bersama mempercepat pembangunan infrastruktur desa bagi pengembangan otonomi masyarakat di desa tertinggal.

"Program Gerbang Desa Saburai sendiri telah diluncurkan pertama kali pada tanggal 17 Desember 2017 di Jatiagung, Lampung Selatan. Untuk awalnya gerakan ini dimulai dengan 100 desa yang tertinggal secara infrastruktur. Gerbang Desa adalah salah satu program unggulan di Provinsi Lampung dalam rangka membangun desa serta mengentaskan desa tertinggal hingga tahun 2019," ujar Kasmini.

Penggunaan nama Gerbang Desa Saburai dalam gerakan pembangunan ini dikaitkan juga dengan motto pembangunan di Wilayah Provinsi Lampung.

Motto "Gerakan Membangun Desa Menuju Lampung Maju dan Sejahtera."
Kasmini mengatakan pada tahun 2016 dan 2017 Program Gerbang Desa ini terus digulirkan di desa-desa tertinggal lainnya.

Program ini juga sejalan dengan Agenda Nawa Cita, membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah dan desa dalam Negara Kesatuan dan pencapaian visi Gubernur Lampung, Lampung Maju dan Sejahtera, Tahun 2019.

Lain halnya dengan Paryono Kasi Pemberdayaan,  memandang perlu mengembangkan kebijakan program untuk mendorong adanya program pembangunan dari, oleh, dan untuk masyarakat di lokasi-lokasi desa tertinggal dengan memanfaatkan potensi dan pranata sosial khas yang ada di Kabupaten Pringsewu.

"Konsep pembangunan berbasis pada masyarakat ini menjadi sangat relevan untuk diimplementasikan karena berbeda dengan konsep pembangunan pada umumnya, karena titik temu dari konsep pembangunan ini lebih mengacu kepada pelayanan yang berbasis pada masyarakat," ujarnya.

Kebijakan program ini dilakukan melalui pemberian Bantuan Dana Langsung Masyarakat yang dikemas dalam bantuan dana provinsi sebagai stimulant kepada Masyarakat Desa di lokasi desa-desa tertinggal untuk pembangunan sarana dan prasarana (infrastruktur) yang sangat dibutuhkan dan bermanfaat untuk masyarakat.

Dengan mengharapkan kepada masyarakat desa penerima bantuan di samping diberikan kebebasan dalam menentukan kegiatan yang akan dilaksanakan juga didorong untuk berpartisipasi melalui penyiapan swadaya masyarakat.

"Agar kebijakan program pembangunan ini dapat dilihat sebagai suatu Modal Pembangunan Berbasis Masyarakat yang berciri khas di wilayah Provinsi Lampung, maka program pemberian bantuan dana stimulant tersebut diberi nama Program Gerbang Desa Saburai," ujarnya.

Dengan mendorong pembangunan desa-desa mandiri dan berkelanjutan yang memiliki ketahanan sosial, ekonomi dan lingkungan hal tersebut diupayakan untuk mengurangi kesenjangan antara desa dan kota.

Dilakukan dengan mempercepat pembangunan desa-desa mandiri serta membangun keterkaitan ekonomi lokal antara desa dan kota melalui pembangunan kawasan perdesaan.
(Wagiman)


Kamis, 13 Desember 2018

PC IMM Pringsewu adakan Sharing entrepreneur

Pringsewu PNs - Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PC IMM) Pringsewu adakan Sharing entrepreneur, di Resto Daharan Semar Pringsewu, Kamis, (13/12/2018).

Kegiatan Sharing yang berkaitan dengan kewirausahaan di Resto Daharan Semar Pringsewu dengan mendatangkan 2 narasumber, yakni Rahmat Anom (Cofounder @sukistreet.bdl dan Founder @nextholiday.id ) dan Maelan Bastari (Profesional entrepreneur, Owner opotik Ibnu sina dan Agam farma).

Kegiatan yang di ikuti lebih dari 50 peserta yang berasal dari komisariat yang ada di Kabupaten Pringsewu yakni, PK IMM STKIP, STIE, STIS, dan STIKes Muhammadiyah Pringsewu.

Kegiatan yang mengusung tema "Muda Berbeda, Muda Berwirausaha" bertujuan untuk memacu kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah untuk mampu menguasai management berwirausaha.

Nabila Nur Azizah selaku Panitia Pelaksana menyampaikan bahwa kegiatan tersebut adalah salah atau program dari bidang ekonomi kewirausahaan Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Pringsewu, ucapnya.

Ketua Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Pringsewu, Efi Hardianto dalam sambutan menyampaikan Kader IMM harus mampu menumbuhkan Jiwa Wirausaha dalam diri kader, dan menjadi kader IMM yang Kreatif, Inovatif dan Mandiri, ujarnya.

Efi menambahkan Latar belakang dari Sharing ini adalah agar kader IMM dapat mewujudkan kemampuan dan kemantapan dalam ruang berwirausaha untuk menghasilkan kemajuan dan kemandirian organisasi maupun pribadi, tutupnya. (Wagiman)

Rabu, 12 Desember 2018

UPT Kesehatan Fajar Mulia Adakan Sosialisasi Berhenti Merokok Di Kalangan Pelajar

Pringsewu PNs - Sosialisasi Berhenti Merokok ditengah-tengah kalangan pelajar, di adakan atas kerjasama dengan baik,  Upt Kesehatan Puskesmas Fajar Mulia dan UPT Pendidikan dan Kebudayaan setempat, bertempat di balai gedung serbaguna(Gsg) Kecamatan Pagelaran Utara, Selasa 11/12/18.Pkl 09:00.WIB.

Sosialisasi dihadiri tim kesehatan Uptkes Fajar Mulia, Aparat Pemerintah Kecamatan Pagelaran Utara, Upt Pendidikan, Para Dewan guru, Murid tingkat pelajar SD, MI, MTs,  SMP SMKN Sekecamatan Pagelaran Utara.

Acara Berlangsung dan dibuka oleh Sekretaris kecamatan Pagelaran Utara Drs Hartoyo,MM mewakili Camat Pagelaran Utara Bambang Suharmanu,S.sos yang berhalangan hadir.

Dalam Penyampaiannya sekcam mengajak kepada Seluruh para Pelajar yang hadir, agar terhindar dari kebiasaan merokok. Cara berhenti merokok, itu semua kembali ke diri kita sendiri untuk sebaiknya menanamkan keyakinan yang kuat bahwa kebiasaan merokok tidak akan pernah menguntungkan diri sendiri dan orang lain. Kita harus terbiasa untuk bersikap asertif, untuk tetap mengatakan tidak pada rokok. Apabila telah mampu kita terapkan, maka teman sebaya atau kelompok kita bisa dijadikan kader pendidik sebaya. Bagi para perokok, khususnya remaja, untuk berhenti dari kebiasaan merokok bukanlah suatu hal yang mustahil. Apabila remaja meninggalkan kebiasaan merokok hari ini, maka badan akan terbebas dari nikotin."Imbuhnya.

Hal serupa dikatakan KUPT Pendidikan Kecamatan Pagelaran Utara Drs Zainal Abidin.S.pd, tidak ada suatu cara terbaik bagi perokok untuk berhenti merokok, karena pengaruhnya terhadap setiap perokok adalah berbeda. Namun, hanya ada satu hal yang sama diantara mantan perokok yang berhasil, yaitu mereka semua memang berkeinginan untuk berhenti merokok."Paparnya.

Sebelum acara ditutup dan dilanjutkan penanaman pengetahuan kepada para pelajar untuk berhenti merokok sejak dini, KAUPT Kesehatan Kecamatan Pagelaran Utara Drs Subagja.MM dalam penyampaiannya menambahkan,
Pengadaan sosialisasi tentang bahaya rokok ini, diharapkan dapat membantu para siswa murid perokok, untuk berhenti serta mencegah kalangan remaja kususnya pelajar dalam kebiasaan mengonsumsi rokok, dengan cara menyadarkan mereka tentang berbagai aspek negatif dari penggunaan rokok itu sendiri."Terangnya.

Lanjutnya, aspek Rokok, dapat berupa berbagai penyakit yang disebabkan oleh rokok, pengaruh rokok terhadap perokok pasif, serta berbagai dampak negatif lainnya, Penyakit-penyakit yang dapat disebabkan oleh rokok yaitu kanker paru-paru, kanker kandung kemih, impotensi, penyakit jantung, dan lain-lain. Selain itu, rokok juga berpengaruh buruk terhadap perokok pasif, karena asap dari rokok dapat menyebabkan penyakit asma, penyumbatan saluran pernafasan, dan lainnya bagi orang-orang yang ada disekitar si perokok."Tandasnya.
(Dav)

Pemberdayaan Masyarakat Melalui Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga


Pardasuka, Pns-Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pekon Kabupaten Pringsewu mengadakan kegiatan Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Masyarakat Pekon Alokasi Program Gerbang Desa Tahun 2018, di aula Pekon Rantau Tijang, Kecamatan Pardasuka Kabupaten Pringsewu, Rabu, (12/12/2018).

Yang di hadiri Oleh Camat Pardasuka Dra. Titik Puji Lestari, MM, Kabid Pemberdayaan Masyarakat dan Pekon Kasmini, SE, Kepala Pekon Rantau Tijang Abdullah, Kepala Pekon Kedaung Bahtarim, bhabinkamtibmas Pekon Rantau Tijang, serta para Kaur dan kader lembaga  dari dua pekon setempat.

Akhyar selaku ketua BHP  mewakili Kepala Pekon Rantau Tijang Abdullah dalam sambutannya kegiatan program gerbang desa ini untuk kesejahteraan keluarga kedepan, agar di ikuti acara ini dengan seksama, ucapnya.

Seperti halnya dengan Camat Pardasuka Dra. Titik Puji Lestari dalam arahannya  manfaat dari adanya gerbang desa sangat di rasakan oleh masyarakat melalui pembangunan agar bisa di rawat bersama-sama.

"Perempuan yang mampu mengoptimalkan kemampuannya baik untuk dirinya, keluarganya, masyarakat dan negara, tidak hanya dilihat dari segi materi saja".

Dengan di bukanya acara ini dengan bacaan basmalah, semoga bisa berjalan lancar, ungkap Titik Puji Lestari.

Kasmini selaku nara sumber yang sekaligus sebagai Kabid Pemberdayaan Masyarakat dan Pekon dalam pemaparannya untuk meningkatkan kesejahteraan kepada masyarakat yang saat ini melalui perangkat pekon, dengan tema "Pemberdayaan Masyarakat Melalui Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga," ujarnya. (Davit)